Ihwal.id – Ganda putri Indonesia, Febriana Dwipuji Kusuma dan Meilysa Trias Puspitasari, sukses mencetak sejarah baru bagi perjalanan karier mereka. Bertanding di Quaycentre, Sydney Olympic Park, Jumat (21/11), pasangan yang akrab disapa Ana/Trias ini berhasil menembus semifinal Australia Open 2025 usai menundukkan wakil Jepang, Rui Hirokami/Sayaka Hobara, dengan skor 21-11 dan 21-16.
Kemenangan ini menjadi tonggak penting karena mengantarkan Ana/Trias merasakan atmosfer semifinal turnamen level BWF World Tour Super 500 untuk pertama kalinya sejak dipasangkan. Kunci kemenangan mereka terletak pada kecerdikan taktik dalam meredam pasangan Jepang yang memiliki kombinasi tangan kanan dan kidal tersebut selama 47 menit pertandingan.
Pembagian Peran yang Solid
Pasangan peringkat 83 dunia ini tampil sangat padu. Ana yang bertugas di area depan bermain cerdik mengatur ritme dan mendikte serangan, menyadari posisi lawan dengan baik.
Sementara itu, Trias disiplin menjaga area belakang dengan eksekusi smes keras serta penguasaan lapangan yang menyeluruh, membuat pertahanan Jepang kewalahan.
Dominasi Taktis di Gim Pertama
Sejak awal gim pertama, Ana/Trias langsung tancap gas menerapkan strategi reli serang yang mengacak rotasi lawan. Mereka unggul nyaman 7-4 hingga 11-6 di interval. Kecerdikan Ana dalam mengarahkan bola ke sisi backhand Hobara yang kidal maupun Hirokami menjadi senjata mematikan.
Ganda putri Jepang yang mencoba bertahan justru sering terkecoh oleh penempatan bola silang yang tidak terduga. Dominasi total ini membuat Ana/Trias menutup gim pertama yang berdurasi 22 menit dengan kemenangan telak 21-11.
Ketenangan di Gim Kedua
Memasuki gim kedua, permainan berjalan dengan tempo lebih cepat dan minim reli panjang. Meski Hirokami/Hobara mencoba bangkit, Ana/Trias tetap konsisten memimpin 11-8 saat interval. Kesalahan elementer dari lawan yang kerap membuang bola keluar turut memperlebar keunggulan Indonesia menjadi 14-10.
Saat lawan sempat menipiskan jarak menjadi 14-12 lewat servis panjang, Ana/Trias tetap tenang. Mereka kembali mencecar kelemahan lawan dan memanfaatkan bola tanggung untuk menjauh 18-14. Tiket semifinal akhirnya dikunci lewat kemenangan 21-16 setelah lawan gagal membendung serangan terakhir.
