Ihwal.id – Pasangan ganda putri Indonesia, Rachel Allessya Rose dan Febi Setianingrum, sukses menasbihkan diri sebagai juara Australia Open 2025. Dalam laga final bertajuk “Perang Saudara” di Sydney Olympic Park, Minggu (23/11), Rachel/Febi menundukkan rekan senegaranya, Febriana Dwipuji Kusuma/Meilysa Trias Puspitasari (Ana/Meilysa), lewat pertarungan maraton selama 1 jam 49 menit dengan skor 18-21, 21-19, dan 23-21.
Kemenangan ini menjadi gelar perdana bagi Rachel/Febi di level BWF World Tour Super 500 sejak dipasangkan pada September lalu. Laga ini berlangsung sangat menguras fisik dan emosi, di mana kedua pasangan jatuh bangun mempertahankan area pertahanan masing-masing.
Gim Pertama: Terlambat Panas
Ana/Meilysa langsung tancap gas mendominasi awal pertandingan. Mereka memimpin jauh 7-1 hingga menutup interval dengan skor telak 11-3. Rachel/Febi yang terlambat panas mencoba mengejar ketertinggalan selepas jeda hingga memperkecil jarak menjadi 17-19. Namun, konsistensi Ana/Meilysa di poin akhir membuat gim pertama lepas dari tangan Rachel/Febi dengan skor 18-21.
Gim Kedua: Momentum Kebangkitan
Memasuki gim kedua, Rachel/Febi berusaha menjaga jarak agar tidak tertinggal jauh. Meski sempat tertinggal 15-17, mereka mengubah pola permainan menjadi lebih menyerang. Strategi ini berhasil membuahkan tiga poin beruntun untuk membalikkan keadaan menjadi 18-17. Momentum tersebut terus dijaga hingga mereka sukses memaksakan rubber game dengan kemenangan 21-19.
Gim Ketiga: Klimaks yang Menegangkan
Puncak drama terjadi di gim penentuan. Ana/Meilysa sempat di atas angin dengan keunggulan 11-7 hingga 15-11. Namun, semangat pantang menyerah Rachel/Febi membuat skor kembali imbang 15-15. Pertandingan berjalan sangat alot dengan reli-reli panjang yang memaksa pemain jatuh bangun.
Ketegangan memuncak saat terjadi deuce dan Rachel/Febi sempat gagal memanfaatkan match point di angka 20-19. Namun, ketenangan di momen kritis akhirnya membawa mereka mengunci kemenangan 23-21. Tangis haru pecah usai laga, menandai akhir dari perjuangan melelahkan selama 109 menit tersebut.






