Ihwal.id – Badminton, Pasangan ganda putra muda Indonesia, Raymond Indra dan Nikolaus Joaquin, sukses menciptakan kejutan besar dengan menyabet gelar juara Australia Open 2025. Dalam laga final bertajuk “Perang Saudara” di Sydney Olympic Park, Minggu (23/11), pasangan debutan Super 500 ini menundukkan senior mereka, Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri, lewat drama rubber game 22-20, 10-21, dan 21-18.
Kemenangan ini menjadi pencapaian fenomenal bagi Raymond/Joaquin. Baru pertama kali tampil di level Super 500, mereka langsung menaiki podium tertinggi dengan mengalahkan unggulan kelima turnamen tersebut.
Gim Pertama: Tikungan Dramatis
Fajar/Fikri langsung tancap gas di awal gim pertama. Memanfaatkan beberapa pengembalian lawan yang menyangkut di net, mereka memimpin 7-4 hingga menutup interval 11-8. Namun, Raymond/Joaquin perlahan bangkit usai jeda. Memanfaatkan kesalahan Fikri, mereka menyamakan kedudukan 14-14 dan berbalik unggul 15-14.
Pertandingan memanas saat Fajar/Fikri kembali memimpin dan meraih game point. Namun, Raymond/Joaquin tampil tenang memaksakan deuce di angka 20-20. Sebuah smes keras Joaquin yang gagal dikembalikan lawan akhirnya menutup gim pertama dengan kemenangan 22-20 untuk pasangan muda tersebut.
Gim Kedua: Dominasi Senior
Tak ingin kehilangan muka, Fajar/Fikri tampil agresif di gim kedua. Smes-smes tajam Fajar membawa mereka unggul 5-3 dan menjauh 11-8 saat interval. Raymond/Joaquin tampak kesulitan keluar dari tekanan dan kerap melakukan kesalahan sendiri, termasuk pengembalian yang melebar.
Selepas interval, dominasi Fajar/Fikri semakin tak terbendung. Mereka mencetak poin beruntun hingga unggul jauh 16-9. Gim ini berakhir cepat dengan skor telak 21-10 untuk Fajar/Fikri setelah pengembalian Raymond keluar lapangan.
Gim Ketiga: Pertahanan Solid Kunci Juara
Pada gim penentuan, laga berjalan ketat dengan skor imbang 5-5. Namun, Raymond/Joaquin tampil lebih cerdik dengan permainan net silang yang membawa mereka unggul tipis 11-10 saat interval. Usai jeda, pertahanan solid Raymond/Joaquin menjadi kunci; serangan Fajar/Fikri berkali-kali gagal tembus.
Raymond/Joaquin menjauh 16-11 berkat serangan balik efektif. Meski Fajar/Fikri sempat mendekat 16-18, smes tajam Raymond akhirnya menyudahi perlawanan seniornya dengan skor 21-18, memastikan gelar juara jatuh ke tangan debutan.






