IHWAL.ID – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Belik, Kabupaten Pemalang, pada Sabtu (20/12/2025) sore menyebabkan Kali Rejasa meluap dengan volume air yang cukup besar. Camat Belik, Muchammad Maksum, mengonfirmasi bahwa fenomena tersebut merupakan luapan air bah akibat intensitas hujan tinggi, BUKAN merupakan banjir bandang seperti yang ramai diberitakan di media sosial.
Klarifikasi Pemerintah Setempat
Kondisi luapan air ini sempat memicu kekhawatiran publik setelah video amatir yang memperlihatkan derasnya arus sungai beredar luas. Salah satu titik yang terdampak signifikan adalah aliran sungai di Desa Belik yang terpantau mengalami kenaikan debit air secara mendadak.
Dilansir dari laman puskapik.com, Camat Belik Muchammad Maksum memberikan penjelasan terkait status bencana yang melanda wilayahnya. Ia meluruskan persepsi masyarakat mengenai jenis bencana yang terjadi di lapangan.
“Air bah, bukan banjir bandang, air bah meluap, karena hujan lebat sehingga kondisinya seperti itu,” terang Muchammad Maksum melalui sambungan seluler. Dari pernyataan itu, ditegaskan bahwa kenaikan volume air murni dipicu oleh curah hujan ekstrem yang tidak mampu lagi ditampung oleh penampang sungai.
Fenomena Hidrologi yang Tak Biasa
Muchammad Maksum menambahkan bahwa fenomena luapan air kali ini tergolong tidak lazim dibandingkan dengan kejadian-kejadian pada tahun sebelumnya. Debit air yang sangat besar ini menunjukkan adanya anomali pada siklus hidrologi di wilayah tersebut.
“Baru kali ini kondisinya sampai seperti itu, sebelumnya tidak pernah. Mungkin karena hidrologinya tinggi. Dan ini bukan hanya di Belik saja,” imbuhnya. Berdasarkan penjelasan tersebut, faktor hidrologi yang tinggi menjadi alasan utama mengapa luapan air terlihat jauh lebih mengancam daripada biasanya.
Upaya Mitigasi dan Pemantauan
Pihak pemerintah kecamatan hingga saat ini masih terus melakukan pemantauan intensif di lapangan, khususnya di desa-desa seperti Clekatan, Batursari, hingga Pulosari yang juga melaporkan kejadian serupa. Fokus utama petugas adalah memastikan keselamatan warga yang bermukim tepat di pinggiran sungai.
Warga yang tinggal di kawasan bantaran sungai telah diminta untuk meningkatkan kewaspadaan dan segera mengungsi jika debit air kembali menunjukkan tren kenaikan. Hingga saat ini, koordinasi antara pemerintah daerah dan petugas lapangan terus diperkuat guna meminimalisir dampak kerugian.
Sumber berita:
- 2025. Sungai di Belik Pemalang Meluap, Warga di Bantaran Sungai Diminta Mengungsi. Diakses pada 20 Desember 2025, pukul 20.17 WIB dari https://puskapik.com/53500/pemalang/sungai-di-belik-pemalang-meluap-warga-di-bantaran-sungai-diminta-mengungsi/






