ihwal.id – Kesuksesan film pendek Laut Bercerita yang dirilis pada 2017 dan selalu dipadati penonton saat pemutaran di kampus maupun pusat kebudayaan, mendorong Pal 8 Pictures untuk mengangkatnya ke layar lebar. Sembari menantikan jadwal tayang resminya di bioskop, sinopsis film yang diadaptasi dari novel laris ini kembali menjadi sorotan utama karena kedalaman ceritanya.
Pergulatan Batin dan Idealisme
Fokus utama cerita berpusat pada tokoh Biru Laut, seorang anak muda yang digambarkan tengah mengalami pergulatan batin hebat. Ia memegang teguh idealisme yang kuat, namun harus berhadapan dengan realitas pahit bahwa dirinya telah menjadi buruan aparat keamanan akibat aktivitas pergerakan yang dijalankannya.
Dalam narasi film tersebut, digambarkan bahwa Biru Laut menyadari sepenuhnya jika perjuangan bukan hanya soal keberanian semata. Perjuangan juga berarti keberanian menghadapi rasa takut yang mencekam, rasa kehilangan, hingga kemungkinan terburuk bahwa ia mungkin tidak akan pernah kembali lagi. Meski memahami setiap langkahnya penuh risiko dan bahaya, ia memilih untuk terus maju dan teguh pada keyakinannya, walau jauh di lubuk hatinya ia tahu ini bisa menjadi titik akhir dari segalanya.
Lorong Gelap hingga Eksekusi di Laut
Alur cerita membawa penonton menyusuri pengalaman traumatis Biru Laut secara mendetail. Penonton seolah diajak masuk ke ruang-ruang rahasia tempat rapat aktivis berlangsung, hingga berpindah ke ruang penyiksaan yang sunyi dan menusuk. Film ini juga menyoroti detik-detik perenungan pribadi sang tokoh yang menyayat hati dalam kesendiriannya.
Ketegangan dan rasa takut digambarkan secara perlahan tanpa dramatisasi berlebihan, yang justru membuat suasananya terasa semakin kuat dan nyata. Adegan paling tak terlupakan adalah ketika Biru Laut dibawa ke bibir laut. Di sanalah ia diikat dan ditenggelamkan hidup-hidup oleh aparat.
Pada momen krusial saat tubuhnya mulai tenggelam, Biru Laut menyadari bahwa hidupnya telah mencapai akhir. Namun, ia tetap menaruh harapan agar kisahnya tidak ikut lenyap bersama raganya.
“Biarlah engkau mati… tapi kau akan terlahir kembali berkali-kali,” bisiknya dalam hati.
Dari pernyataan batin tersebut, dijelaskan bahwa sang tokoh meyakini semangat perlawanan dan kebenaran yang ia bawa akan terus hidup meski fisiknya telah tiada.
Kisah Tegang di Balik Produksi
Selain sinopsis yang kuat, proses produksi film pendek Laut Bercerita juga menyimpan cerita ketegangan. Sutradara film pendek tersebut, Pritagita Arianegara, mengungkapkan bahwa ia sempat dihantui rasa takut akan diculik atau menghilang saat menggarap proyek ini.
Menyiasati ancaman tersebut, tim produksi melakukan penyamaran pada semua judul dan properti film agar tidak terlihat sedang mengadaptasi Laut Bercerita. Pritagita juga menyebutkan bahwa pemilihan Reza Rahadian dan Dian Sastrowardoyo sebagai pemeran utama adalah strategi keamanan. Ia meyakini tidak akan ada oknum yang berani menghilangkan nama-nama besar perfilman Indonesia tersebut. Durasi film pun diperpanjang dari rencana awal 10 menit menjadi 30 menit agar elemen penting novel tidak terhapus.






