IHWAL.ID – Harga saham PT Super Bank Indonesia Tbk (SUPA) kembali mengalami tekanan hebat pada perdagangan sesi I, Selasa (23/12). Hingga pukul 09.14 WIB, saham emiten bank digital ini merosot tajam ke posisi Rp900 per lembar saham atau terkoreksi sebesar 14,29 persen.
Penurunan ini dipicu oleh aksi jual masif yang dilakukan oleh para investor di pasar modal. Berdasarkan data dari aplikasi Stockbit Sekuritas, saham berkode SUPA ini mencatatkan nilai jual bersih (net sell) mencapai Rp140,1 miliar dengan volume transaksi menyentuh 414 juta saham.
Fluktuasi Tajam Setelah Tren Penguatan
Pelemahan pada hari Selasa ini melanjutkan tren negatif yang terjadi pada hari sebelumnya. Pada perdagangan Senin (22/12), saham SUPA juga ditutup anjlok 14,63 persen hingga menyentuh batas auto reject bawah (ARB) di level harga Rp1.050.
Kondisi tersebut tergolong kontras mengingat pada tiga hari bursa sebelumnya, saham SUPA selalu konsisten mengalami lonjakan hingga menyentuh auto reject atas (ARA). Perubahan arah harga yang mendadak ini menjadi sorotan para pelaku pasar dan analis sekuritas.
Analisis Risiko Transaksi Tinggi
DIlansir dari Investor.id, Maybank Sekuritas dalam ulasannya sempat memperingatkan mengenai potensi pergerakan harga saham SUPA yang akan tertahan. Hal ini didasarkan pada lonjakan volume transaksi harian yang sangat signifikan setelah periode penguatan beruntun.
“Dengan nilai transaksi yang signifikan, akami melihat risiko yang lebih besar bagi SUPA untuk bergerak tertahan apabila nilai transaksi yang tinggi ini tetap berlanjut,” jelas Maybank Sekuritas dalam ulasannya pada Senin kemarin.
Dari pandangan tersebut, ditekankan bahwa besarnya nilai transaksi yang terus berlanjut justru menciptakan risiko volatilitas tinggi bagi emiten. Para investor disarankan untuk lebih waspada terhadap potensi koreksi lanjutan jika tekanan jual tidak mereda.







