IHWAL.ID – Pelari jarak jauh andalan Indonesia, Robi Syianturi, melakukan aksi sosial yang menyentuh hati di tengah gelaran SEA Games 2025. Usai sukses menyabet medali emas pada nomor bergengsi marathon, Robi memutuskan untuk melelang singlet putih bersejarah yang ia kenakan saat bertanding. Pelelangan ini dilakukan melalui akun Instagram pribadinya sebagai bentuk kepedulian nyata untuk membantu masyarakat yang terdampak bencana alam di wilayah Sumatera.
Niat mulia ini ternyata bukan keputusan mendadak, melainkan keinginan yang sudah terpendam sejak awal keberangkatannya ke ajang olahraga terbesar se-Asia Tenggara tersebut. Robi ingin euforia kemenangannya tidak hanya dirasakan sendiri, tetapi juga memberi dampak positif bagi sesama yang membutuhkan.
Mengenai motivasi di balik aksinya, Robi memberikan penjelasan langsung terkait niat tulusnya tersebut.
“Oh, iya. Ee.. ya saya sudah niat dari awal ya. Saya pengin berbagi, dan pengin masyarakat teman-teman yang ada di Sumatera agar mereka merasakan perjuangan saya berlari sepanjang 42 kilometer.”
Dari pernyataan itu, dijelaskan bahwa Robi ingin mentransfer semangat perjuangannya menaklukkan lari sejauh 42 kilometer kepada masyarakat Sumatera agar mereka turut merasakan energi positif dari pencapaian tersebut.
Proses lelang dilakukan secara terbuka di kolom komentar akun media sosialnya agar publik bisa berpartisipasi langsung. Robi berharap langkah kecil ini bisa membawa keberkahan bagi kariernya ke depan.
“Dan mudah-mudahan dengan niat baik, Allah mempermudah jalan saya untuk lebih baik lagi ke depannya.”
Ungkapan tersebut menegaskan harapan Robi bahwa aksi solidaritas ini dapat menjadi pembuka jalan baginya untuk meraih prestasi yang lebih baik lagi di masa mendatang.
Turun di Nomor 10.000 Meter
Selain aksi sosialnya, Robi juga kembali turun ke lintasan untuk berlaga di nomor 10.000 meter putra di Stadion Supachalasai, Bangkok, pada Selasa (16/12/2025). Meskipun baru saja menguras tenaga di nomor marathon beberapa hari sebelumnya, Robi tetap tampil kompetitif dan berhasil finis di posisi kelima dengan catatan waktu 31 menit 03,34 detik.
Terkait performanya yang harus bertanding dalam waktu berdekatan dengan marathon, Robi tetap merasa bersyukur.
“Alhamdulillah cukup senang, sih, after marathon masih bisa lari di sub 31:00 (31 menit) ya. Bersyukur kepada Allah Subhanahu wa ta’ala… finis, walau kaki panas… ya bersyukurlah.”
Pernyataan ini menunjukkan kepuasan Robi yang masih mampu mencatatkan waktu di bawah 31 menit dan mencapai garis finis meski kondisi kakinya terasa panas akibat kelelahan pasca-marathon.
Apresiasi untuk Rikki Martin Simbolon
Dalam perlombaan 10.000 meter tersebut, medali emas diraih oleh pelari Thailand, Tuntivate Kieran (29 menit 41,81 detik), disusul Guermali Yacine dari Filipina (29 menit 43,94 detik). Sementara itu, rekan setim Robi, Rikki Martin Simbolon, sukses mempersembahkan medali perunggu bagi Indonesia dengan catatan waktu 29 menit 54,64 detik.
Robi pun tak lupa memberikan ucapan selamat kepada kompatriotnya tersebut.
“Dan selamat buat Bang Rikki. Alhamdulillah bisa membawa medali perunggu di nomor 10.000 meter untuk Indonesia. Saya cukup senang dan bangga. Bahagia.”
Melalui ucapan tersebut, Robi mengekspresikan rasa bangga dan kebahagiaannya atas pencapaian Rikki Martin yang berhasil menjaga tradisi medali bagi tim atletik Indonesia.






