Ihwal.id – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan akan kembali bertenaga dan menguat pada perdagangan awal pekan, Senin, 1 Desember 2025. Optimisme ini muncul lantaran struktur teknikal indeks dinilai masih cukup kokoh untuk menahan tekanan koreksi yang terjadi pada akhir pekan lalu.
Sebelumnya, laju indeks sempat tertahan di zona merah pada penutupan Jumat, 28 November 2025. IHSG tercatat melemah sebesar 0,43 persen ke posisi 8.508,71.
Penurunan ini dianggap sebagai reaksi wajar pasar berupa aksi ambil untung pasca-indeks berhasil menembus rekor tertinggi sepanjang masa atau All Time High (ATH) pada pekan yang sama.
Peta Pergerakan Dana Asing
Dinamika perdagangan akhir pekan lalu diwarnai oleh aksi jual bersih atau net sell investor asing yang mencapai Rp 912,51 miliar. Tekanan jual ini paling besar menyasar saham-saham unggulan (blue chip) seperti BBRI, BBCA, dan ANTM.
Meskipun demikian, arus dana asing tidak sepenuhnya keluar, melainkan berotasi ke emiten lain secara selektif, seperti CBDK, BMRI, RAJA, dan INKP yang justru mencatatkan pembelian bersih.
Secara teknikal, level 8.500 kini menjadi benteng pertahanan atau support baru yang krusial. Analisis pasar menunjukkan bahwa selama indeks mampu bertahan di atas level psikologis tersebut, peluang untuk kembali ke jalur penguatan (uptrend) masih sangat terbuka lebar, meskipun bayang-bayang volatilitas jangka pendek tetap perlu diwaspadai.
Rekomendasi Saham Pilihan
Minimnya sentimen penggerak baru baik dari dalam maupun luar negeri membuat pergerakan pasar di awal Desember ini diprediksi akan lebih banyak ditentukan oleh faktor teknikal dan rotasi sektor.
Pelaku pasar dapat memantau sejumlah saham yang memiliki potensi penguatan teknikal menarik untuk perdagangan besok, di antaranya adalah ASII, DEWA, PGAS, dan UNTR dengan tetap memperhatikan titik support dan resistance masing-masing.






