Polda Jabar Buru YouTuber Resbob Terkait Ujaran Kebencian Kepada Suku Sunda dan Viking

Polda Jabar selidiki YouTuber Resbob atas dugaan ujaran kebencian terhadap suku Sunda dan suporter Persib yang viral di media sosial.
Polda Jabar Buru YouTuber Resbob

FLASH NEWS, IHWAL.ID – Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat bergerak cepat menyelidiki dugaan kasus ujaran kebencian yang menyeret nama YouTuber Resbob alias Adimas Firdaus. Langkah hukum ini diambil aparat setelah konten videonya yang viral dinilai memuat unsur penghinaan terhadap masyarakat suku Sunda dan kelompok suporter Persib Bandung, Viking. Penyelidikan dimulai pada Jumat (12/12) seiring dengan keresahan publik yang meluas.

Polisi Lakukan Profiling Akun

Kepala Bidang Humas Polda Jabar, Komisaris Besar Polisi Hendra Rochmawan, mengonfirmasi bahwa tim penyidik siber saat ini tengah melakukan analisis mendalam terhadap jejak digital terlapor. Langkah awal difokuskan pada identifikasi akun yang digunakan untuk menyebarkan konten bermuatan SARA tersebut.

Terkait progres penyelidikan, Hendra memberikan keterangan resmi mengenai langkah yang telah ditempuh pihaknya:

“Kami sudah melakukan profiling akun pelaku hate speech terhadap Viking dan warga Jabar serta sudah memulai penyelidikan.”

Menurut Hendra, proses profiling ini merupakan tahapan krusial untuk melengkapi berkas perkara sebelum masuk ke tahap penyidikan lebih lanjut. Penerimaan laporan resmi dari masyarakat juga dinilai penting untuk memperkuat konstruksi hukum serta mengumpulkan keterangan dari para saksi korban yang merasa dirugikan.

Kronologi dan Reaksi Pemerintah

Kasus ini bermula ketika Resbob melakukan siaran di kanal YouTube miliknya. Dalam tayangan tersebut, ia melontarkan kalimat-kalimat yang dianggap merendahkan martabat masyarakat Sunda dan pendukung Persib. Video tersebut dengan cepat menyebar di media sosial dan memicu kemarahan berbagai elemen masyarakat di Jawa Barat.

Wakil Gubernur Jawa Barat, Erwan, turut angkat bicara dan mengecam keras tindakan provokatif tersebut. Ia menilai narasi kebencian yang dibangun oleh terlapor sangat berbahaya karena dapat mengancam kerukunan antarwarga.

Dalam pernyataannya, Erwan mengungkapkan kekecewaan mendalam sebagai representasi warga Jawa Barat:

“Saya sebagai orang Sunda merasa sangat terhina dan sangat marah. Saya berharap kepolisian segera menangkap orang tersebut karena ini sudah SARA dan bisa memecah belah bangsa.”

Pernyataan tersebut menegaskan dukungan penuh pemerintah provinsi agar aparat penegak hukum segera menindak tegas pelaku untuk memberikan efek jera dan mencegah kejadian serupa terulang.

Imbauan Menjaga Kondusivitas

Meskipun situasi memanas, Erwan meminta masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpancing emosi secara berlebihan. Ia mengingatkan agar publik tidak menggeneralisasi perilaku individu tersebut kepada kelompok atau suku tertentu.

Erwan menambahkan pesan penting bagi warga dalam menyikapi isu sensitif ini:

“Namun, jangan dendam kepada sukunya karena tidak semua sama. Fokus pada oknum tersebut.”

Ia menekankan bahwa sebagai sesama warga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), sikap saling menghormati harus tetap dijaga sembari mempercayakan proses hukum kepada pihak kepolisian.

Ikuti kami di Google News: Follow Kami

Bagikan Berita Ini

Berita terkait