IHWAL.ID – Pergerakan harga saham PT Darma Henwa Tbk (DEWA) mencatatkan lonjakan signifikan yang melampaui ekspektasi para pelaku pasar modal pada perdagangan Senin, 29/12/2025. Kenaikan tajam ini membawa nilai saham emiten kontraktor tambang tersebut ke level Rp 675 per lembar atau naik sekitar 20,54 persen.
Tren penguatan ini terpantau sangat agresif sejak sesi pembukaan hingga tengah hari di Bursa Efek Indonesia. Nilai transaksi yang tinggi menunjukkan adanya antusiasme besar dari investor terhadap prospek bisnis perusahaan di akhir tahun ini.
Melampaui Target Konsensus Analis
Harga saham DEWA saat ini telah berada di atas rata-rata target harga yang ditetapkan oleh sebelas analis terkemuka. Berdasarkan data konsensus, para analis sebelumnya hanya memproyeksikan target harga wajar di kisaran Rp 661,8 per saham.
Lonjakan ini membuktikan bahwa sentimen pasar jauh lebih positif dibandingkan dengan estimasi konservatif dari para pakar keuangan. Kondisi fundamental dan momentum teknikal tampaknya menjadi pendorong utama di balik apresiasi harga yang cukup masif ini.
Aksi Akumulasi Saham oleh CGS Sekuritas
Di tengah kenaikan harga, terungkap bahwa PT CGS International Sekuritas Indonesia telah melakukan penambahan kepemilikan saham secara signifikan. Berdasarkan keterbukaan informasi pada 24/12/2025, perusahaan sekuritas tersebut membeli sebanyak 680,34 juta lembar saham DEWA.
Transaksi pembelian ini dilakukan pada harga pelaksanaan Rp 264 per saham dengan total nilai mencapai Rp 179,61 miliar. Manajemen menjelaskan bahwa aksi korporasi ini merupakan bagian dari transaksi repurchase agreement atau repo yang telah disepakati.
Dengan selesainya transaksi tersebut, porsi kepemilikan CGS Sekuritas kini meningkat dari 3,86 persen menjadi 5,53 persen. Secara kumulatif, perusahaan kini menguasai sekitar 2,249 miliar saham di emiten yang bergerak di sektor jasa pertambangan ini.
Kinerja Operasional yang Tumbuh Stabil
Meskipun laporan keuangan kuartal III-2025 belum dirilis secara resmi, manajemen telah memaparkan capaian operasional yang cukup solid. Volume overburden removal tercatat mencapai 110,78 mbcm, atau tumbuh sebesar 2,04 persen secara tahunan.
Sektor produksi batubara juga menunjukkan tren positif dengan total output sebesar 12,47 juta ton hingga akhir September lalu. Pertumbuhan produksi sebesar 1,14 persen ini memperkuat keyakinan investor terhadap efisiensi kerja perusahaan di lapangan.
Rencana ekspansi ke proyek mineral lain seperti emas dan tembaga di wilayah Gayo turut menjadi katalis positif bagi valuasi saham. Diversifikasi bisnis ini diharapkan mampu menjaga keberlanjutan pendapatan perseroan di masa depan yang lebih hijau.
Simak terus perkembangan informasi terkini mengenai emiten energi dan pergerakan pasar modal hanya di IHWAL.ID agar Anda tidak ketinggalan peluang investasi menarik lainnya.







