IHWAL.ID – Film komedi horor produksi Imajinari, Agak Laen: Menyala Pantiku!, berhasil mencatatkan pencapaian luar biasa dengan meraup 8.650.097 penonton hingga hari ke-25 penayangannya. Angka fantastis ini memperkokoh posisi film tersebut dalam jajaran elite sinema Indonesia pada pengujung tahun 2025.
Berdasarkan data terbaru, film ini kini menempati peringkat keempat dalam daftar film Indonesia terlaris sepanjang masa. Prestasi tersebut diumumkan secara resmi oleh pihak manajemen melalui akun media sosial mereka pada Senin (22/12/2025), seiring dengan meningkatnya antusiasme masyarakat di bioskop.
Rekor Baru dan Target Peringkat
Pencapaian ini membawa sekuel Agak Laen tersebut membayangi kesuksesan film pendahulunya yang mengantongi 9,1 juta penonton. Saat ini, posisi puncak box office domestik masih dipegang oleh film Jumbo (2025) dengan 10,2 juta penonton, disusul oleh KKN di Desa Penari (2022) yang meraih 10 juta penonton.
Dilansir dari unggahan resmi @imajinari.id, pihak rumah produksi menyampaikan rasa syukur atas dukungan masif dari para penggemar.
“Wihh mak, di hari ke-25 udah 8.650.097 pasukan yang ikut nyorakin para ketua di bioskop,” tulis akun resmi @imajinari.id dalam keterangan unggahannya.
Dari pernyataan tersebut, terlihat optimisme tinggi bahwa angka ini akan terus bertambah sebelum masa penayangan berakhir. Manajemen bahkan memberikan ajakan kepada masyarakat untuk segera menggenapkan angka penonton ke level yang lebih tinggi.
“Liat kan kelen angkanya udah dekat dengan berapa? Genapkan bisa kali wooii. Gaslah nonton hari ini!” tambah admin @imajinari.id dengan nada semangat.
Tantangan Dominasi Film Global
Meski menunjukkan performa stabil, Agak Laen: Menyala Pantiku! kini menghadapi tantangan berat dengan hadirnya film blockbuster global. Film Avatar: Fire and Ash mulai tayang perdana di bioskop-bioskop Indonesia sejak 17 Desember 2025 dan langsung menyedot perhatian publik secara masif.
Dikutip dari laporan portal Cinepoint (cinepoint.com), film Avatar: Fire and Ash kini telah mendapatkan 1.969.561 penonton di Indonesia. Capaian tersebut berhasil diraih hanya dalam waktu satu minggu sejak penayangan perdana di tanah air.
Munculnya kompetitor kuat dari Hollywood ini menuntut film lokal untuk terus mempertahankan jumlah layar agar tetap bisa bersaing di periode libur akhir tahun. Persaingan antara komedi lokal dan epos fiksi ilmiah global ini menjadi sorotan utama para pengamat industri film saat ini.







