BMKG Sebut Bibit Siklon Tropis 91S Jadi Siklon Bakung

Bibit Siklon 91S resmi menjadi Siklon Tropis Bakung picu cuaca ekstrem.
Bibit Siklon Tropis

IHWAL.ID – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengumumkan adanya perkembangan signifikan pada fenomena cuaca di Samudra Hindia barat daya Lampung. Bibit Siklon Tropis 91S yang telah terdeteksi sejak 7 Desember 2025 kini resmi ditingkatkan statusnya menjadi Siklon Tropis Bakung.

Perubahan status ini diprediksi akan memberikan dampak langsung maupun tidak langsung terhadap kondisi cuaca di sejumlah wilayah, khususnya di sebagian pulau Sumatera dan Jawa dalam beberapa jam ke depan.

Spesifikasi Badai

Kepala BMKG, Teuku Faisal Fathani, memberikan rincian teknis mengenai formasi siklon tersebut dalam keterangan resminya.

“Saat ini posisi berada di sekitar Samudra Hindia sebelah Barat Daya Lampung dengan kecepatan angin maksimum sekitar 35 knot atau 65 km/jam dan tekanan udara minimum 1000 hPa.”

Dari pernyataan itu, dijelaskan bahwa meskipun posisi siklon berada di perairan lepas, parameter kecepatan angin dan tekanan udara menunjukkan adanya aktivitas yang cukup kuat yang perlu diwaspadai oleh jalur pelayaran maupun masyarakat pesisir.

Pergerakan dan Intensitas

Lebih lanjut, BMKG memproyeksikan bahwa intensitas Siklon Tropis Bakung akan meningkat menjadi kategori 2 dalam kurun waktu 24 jam. Pola pergerakannya teramati mengarah ke Barat Daya, yang berarti semakin menjauhi wilayah Indonesia.

Meski demikian, Teuku Faisal Fathani menekankan bahwa dampak tidak langsung tetap akan terasa hingga 13 Desember 2025, sehingga kewaspadaan terhadap perubahan cuaca mendadak tetap diperlukan selama periode transisi ini.

Dampak Cuaca dan Gelombang

Meskipun bergerak menjauh, ekor dari siklon ini memicu potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai angin kencang di wilayah Bengkulu, Lampung, dan Banten.

Selain itu, gelombang tinggi kategori moderate sea (1,25 hingga 2,5 meter) diprediksi terjadi di Samudra Hindia barat Kepulauan Mentawai hingga Lampung, serta Selat Sunda bagian Selatan.

Ikuti kami di Google News: Follow Kami

Bagikan Berita Ini

Berita terkait